Makalah Alat Penukar Kalor
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
kamu jumpai peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya menggunakan konsep
perpindahan kalor, misal: panci tekan (pressure cooker), setrika, alat
penyulingan, dan alat pendingin.
Semua benda – benda diatas merupakan
contoh dari beberapa alah yang menggunakan kalor dan perpindahannya. Salah satu
konsep dari perpindahan kalor, kebanyakan menggunakan sebuah alat yang disebut
Alat Penukaran Kalor (Heat Exchanger).
Dan dari tahun ke tahun maupun dari zaman ke zaman, alat ini terus mengalami
perkembangan dari berbagai segi.
2. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini saya buat dengan cara
pengumpulan data dari berbagai sumber di internet. Lalu saya rangkum agar dapat
lebih mudah untuk dipahami dan dicerna oleh
pembaca.
Makalah ini terdiri atas beberapa
bab dan sub bab seperti Definisi Kalor, Prinsip Dasar Perpindahan Kalor,
Pengertian Alat Penukar Kalor, Tipe Aliran Alat Penukar Kalor, dan Contoh –
Contoh Alat Penukar Kalor. Makalah ini disertai gambar – gambar yang semoga
bisa menambah wawasan kepada pembaca untuk dapat mengetahui bentuk dan ciri –
ciri dari alat penukar kalor.
3.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian
berbagai alat penukar kalor dari berbagai sumber di internet, ini antara lain
untuk menambah nilai yang kosong dari mata pelajaran Fisika yang sebelumnya
mendapatkan nilai yang kurang baik dari hasil ulangan tengah semester yang
lalu.
Tak hanya untuk itu,
makalah ini juga bisa di jadikan referensi oleh para pembaca untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya tentang kaloryang tidak ada didalam buku
mata pelajaran biasa.
4.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian dan
pembuatan makalah tentang kalor ini untuk penulis dan pembaca antara lain :
·
Pembaca
tahu dari Definisi Kalor
·
Pembaca
mengerti tentang Prinsip Dasar Perpindahan Kalor
·
Pembaca
tahu Pengertian dari Alat Penukar Kalor
·
Pembaca
mengerti Tipe – Tipe Aliran dari Alat Penukar Kalor
·
Pembaca
mengetahui Contoh dan Bentuk - Bentuk dari Alat Penukar kalor
BAB II
PEMBAHASAN
1.
DEFINISI KALOR
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air
yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air
menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air
mengakibatkan suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan
bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas
menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.
Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang
mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur. Jika kalor
merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang
dipanaskan massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu
bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan
joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan
kalori adalah 1 kalori = 4,2 joule , dan 1 joule = 0,24
kalori
2. PRINSIP DASAR
PERPINDAHAN KALOR
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat
dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu proses, kalor dapat mengakibatkan
terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan tekanan, reaksi
kimia dan kelistrikan.
Proses terjadinya perpindahan kalor dapat dilakukan secara langsung, yaitu fluida
yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya
pemisah dan secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas dan fluida
dingin tidak berhubungan langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.
2.1. Perpindahan Panas Secara Konduksi
Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling berdekatan
antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh perpindahan
molekul-molekul tersebut secara fisik. Molekul-molekul benda yang panas
bergetar lebih cepat dibandingkan molekul-molekul benda yang berada dalam
keadaan dingin.
Getaran-getaran yang cepat
ini, tenaganya dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga menyebabkan
getaran yang lebih cepat maka akan memberikan panas.
2.2.Perpindahan Panas Secara Konveksi
Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan
gerakan partikel atau zat tersebut secara fisik.
2.3.Perpindahan Panas Secara Radiasi
Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui molekul).
Suatu energi dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda
panas ke benda yang dingin) dengan pancaran gelombang elektromagnetik dimana
tenaga elektromagnetik ini akan berubah menjadi panas jika terserap oleh benda
yang lain.
3. PENGERTIAN
ALAT PENUKAR KALOR
Alat penukar kalor atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan kalor dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas
dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai
air pendingin (cooling water).
Penukar kalor dirancang sebisa
mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien.
Pertukaran kalor terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida yang terdapat dinding pemisahnya, maupun keduanya bercampur langsung (direct contact). Penukar
panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia
maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah
satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana
cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar.
4. ALIRAN
ALAT PENUKAR KALOR
Tipe – tipe aliran pada alat penukar kalor (Heat Exchanger) terbagi menjadi
beberapa macam dan jenis, diantaranya :
4.1.Tipe Aliran pada Alat Penukar Kalor
Tipe aliran
di dalam alat penukar kalor ini ada 4 macam aliran yaitu :
- Counter current flow (aliran berlawanan arah)
- Paralel flow/co current flow (aliran searah)
- Cross flow (aliran silang)
- Cross counter flow (aliran silang berlawanan)
4.2. Jenis-jenis Penukar Kalor
Jenis-jenis
penukar kalor antara lain :
1.
Tubular
Heat Exchanger
2.
Plate
Heat Exchanger
3.
Shell
and Tube Heat Exchanger
4.
Jacketed
Vessel
5.
CONTOH ALAT
PENUKAR KALOR
Seperti
yang telah dikemukakan dalam pendahuluan terdapat contoh - contoh dan
jenis-jenis alat penukar kalor. Maka untuk mencegah timbulnya kesalah pahaman, maka
alat penukar kalor dikelompokan berdasarkan fungsinya :
1. Chiller, alat penukar kalor ini digunakan
untuk mendinginkan fluida sampai pada temperature yang rendah. Temperature
fluida hasil pendinginan didalam chiller yang lebih rendah bila dibandingkan
dengan fluida pendinginan yang dilakukan dengan pendingin air. Untuk chiller
ini media pendingin biasanya digunakan pada amoniak atau Freon.
2. Kondensor, alat penukar kalor ini digunakan
untuk mendinginkan uap atau campuran uap, sehingga berubah fasa menjadi cairan.
Media pendingin yang dipakai biasanya air atau udara. Uap atau campuran uap
akan melepaskan panas atent kepada pendingin, misalnya pada pembangkit listrik
tenaga uap yang mempergunakan condensing turbin, maka uap bekas dari turbin
akan dimasukkan kedalam kondensor, lalu diembunkan menjadi kondensat.
3. Cooler, alat penukar kalor ini digunakan
untuk mendinginkan cairan atau gas dengan mempergunakan air sebagai media
pendingin. Disini tidak terjadi perubahan fasa, dengan perkembangan teknologi
dewasa ini maka pendingin coler mempergunakan media pendingin berupa udara
dengan bantuan fan (kipas).
4. Evaporator, alat penukar kalor ini digunakan
untuk penguapan cairan menjadi uap. Dimana pada alat ini menjadi proses
evaporasi (penguapan) suatu zat dari fasa cair menjadi uap. Yang dimanfaatkan
alat ini adalah panas latent dan zat yang digunakan adalah air atau refrigerant
cair.
5. Reboiler, alat penukar kalor ini berfungsi
mendidihkan kembali (reboil) serta menguapkan sebagian cairan yang diproses.
Adapun media pemanas yang sering digunakan adalah uap atau zat panas yang
sedang diproses itu sendiri. Hal ini dapat dilihat pada penyulingan minyak pada
gambar yang ada dibawah, diperlihatkan sebuah reboiler dengan mempergunakan
minyak (665 0F) sebagai media penguap, minyak tersebut akan keluar dari boiler
dan mengalir didalam tube.
6. Heat
Exchanger, alat
penukar kalor ini bertujuan untuk memanfaatkan panas suatu aliran fluida yang
lain. Maka akan terjadi dua fungsi sekaligus, yaitu :
·
Memanaskan
fluida
·
Mendinginkan
fluida yang panas
Suhu yang
masuk dan keluar kedua jenis fluida diatur sesuai dengan kebutuhannya. Pada
gambar diperlihatkan sebuah heat exchanger, dimana fluida yang berada didalam
tube adalah air, disebelah luar dari tube fluida yang mengalir adalah kerosene
yang semuanya berada didalam shell.
7. Vaporizer, Secara umum vaporizer digunakan
untuk menguapkan cairan. Uap yang dihasilkan digunakan untuk proses kimia,
bukan sebagai sumber panas seperti halnya steam dan menggunakan elemen pemanas
listrik.
Jenis-Jenis Vaporizer :
1.
Vaporizer dengan sirkulasi paksa Cairan diumpankan ke dalam vaporizer dengan
menggunakan pompa.
2.
Vaporizer dengan sirkulasi alamiah Cairan umpan dapat mengalir sendiri dalam
vaporizer dengan bantuan gaya gravitasi.
Prinsip
Kerja Cairan diumpankan ke dalam vaporizer kemudian dipanaskan dengan suatu
media pemanas (umpan tidak kontak langsung dengan media pemanas). Biasanya
tidak semua umpan dapat teruapkan dengan sempurna. Produk yang dihasilkan (uap
dan cairan) dipisahkan dalam suatu tangki pemisah. Uap yang dihasilkan kemudian
digunakan untuk proses selanjutnya, cairan yang tidak menguap di recycle
kembali.
8.Heater, merupakan salah satu alat penukar kalor yang
berfungsi memanaskan fluida proses, dan sebagai bahan pemanas a1at ini
menggunakan steam.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Kalor merupakan sebuah energi yang tidak bisa
diciptakan dan dimusnahkan. Dan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup
manusia dalam berbagai jenis kegiatan. Seperti bekerja, belajar, mamasak,
bahkan ketika kita sedang tidur pun energi kalor sangat bermanfaat.
Pada perkembangannya pun, energi
kalor secara terus – menerus mengalami perkembangan pesat dalam bentuk
penggunaan maupun pemanfaatannya. Sehingga dapat dimanfaatkan secara lebih
optimal untuk mempermudah berbagai jenis kegiatan manusia.
3.2
KRITIK DAN SARAN
Saya menyadari bahwa Makalah
Fisika tentang pemanfaatan kalor ini memang masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karenanya saya memohon kepada ibu/bapak guru untuk memberikan kritik serta
saran yang bersifat membangun di dalam kertas kritik dan saran. Agar saya dapat
memperbaiki Makalah ini dan dapat membuat Makalah yang lebih baik .
LEMBAR KRITIK DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Dokter Gaul, R. T.(2012). Aplikasi Kalor pada Bidang Kedokteran
[online].Tersedia: http://www.doktergaul.com/tentang/aplikasi-kalor-pada-bidang-kedokteran.html
[4 April 2013]
Shvoong, R. T.(2012). Aplikasi Alat Penukar Kalor. [online].
Tersedia: http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2019029-aplikasi-alat-penukar-kalor/ [4 April 2013]
Muchlis, A. (2011). Alat Penukar Kalor. [online]. Tersedia:http://muchlis88.
blogspot.com/2011/01/8-alat-penukar-kalor.html [4 April 2013]
Pelatihan Guru, R. T. (2011). Alat penukar Kalor. [online].Tersedia:http://pelatih anguru.net/category/alat-penukar-kalor
[4 April 2013]
Rofi Moch, A. (2013). Prinsip dan Teori Dasar Perpindahan Kalor.
[online]. Tersedia: http://rofimoch.blogspot.com/2013/04/prinsip-dan-teori-dasar-perpindahan.html
[4 April 2013]
Rofi Moch, A. (2013). Jenis – jenis Alat Penukar Panas dan Tipe
Aliran Alat Penukar Panas. [online]. Tersedia:http://rofimoch.blogspot.com/2013/04
/jenis-jenis-alat-penukar-panas-dan-tipe.html [4 April 2013]
Comments
Post a Comment